FAQ
Q : Dari manakah bunyi guntur berasal?
A : Bunyi guntur itu bersamaan dengan datangnya badai petir (thunder store) asosiasi ini disebabkan oleh peningkatan tekanan elektrodynamik dalam atmosfer, diperkirakan 2 hingga 3. kali lipat kemudian sesaat estela petir selesai melintas maka akan menghasilkan ruang kosong di udara, kemudian terjadi benturan tekanan udara untuk mengisi ruang kosong tersebut sehingga terjadilah gelombang kejut akustik. Durasi dan intensitas akustik dari guntur tersebut akan bergantung pada bentuk, panjang, intensitas dan durasi sambaran petir tersebut.
Q : Apa yang dimaksud dengan sambaran petir?
A : Sebuah sambaran petir adalah berupa pelepasan listrik (electricel discharing) yang dihasilkan oleh awan petir (biasanya cumulonimbus). Sambaran petir ini terdiri dari sambaran awan ke tanah (cloud to ground lightning), secara statistik hanya sekitar 10% kasus saja dari total populasi sambaran.kemudian terdapat juga jenis sambaran yang terjadi dalam gugusan dalam sebuah awan (intra cloud lightning) atau sambaran petir antara beberapa awan yang berdekatan (cloud to cloud lightning).
Q : Berapa kali bumi kita mendapat sambaran petir selama 12 bulan?
A : dalam data statistik, rata-rata ada beberapa ratus sambaran petir dalam setiap detik .
Q : Apa yang dimaksud dengan "iso keraunic level"?
A : Iso keraunic level didefinisikan sebagai jumlah hari dalam satu tahun pada saat terdengar bunyi guntur dengan pengukuran desibel dari sebuah titik lokasi pengamatan – hal ini berbeda dengan "kepadatan petir/ lightning density" yang dalam hal ini adalah statu besaran pengukuran yang menyatakan jumlah sambaran petir dalam tiap tahun dalam radius area 1 km2.
Q : Apakah ada hanya sambaran petir hanya tersusun dalam statu jalur pelepasan electrón saja?
A : Dari instrument fotografi akan tampak beda dengan pengamatan yang terlihat oleh mata manusia biasa, sambaran petir terdiri dari kurang sepuluh busur petir yang menyambar berturut-turut (return stroke).
Q : Apa yang disebut dengan fulgurite atau batu petir?
A : Juga dikenal sebagai "batu petir", fulgurites berupa gumpalan kohesif yang kuat antar materi yang terbentuk oleh vitrifikasi bumi berbahan dari silika (tanah berpasir) yang berproses dengan panas yang dihasilkan oleh arus petir dan membentuk materi padatan (solid material).
Q : Apa yang dimaksud dengan "suara dengung lebah"?
A : dalam istilah ilmiah disebut sebagai efek korona, ini adalah fenomena yang dapat disaksikan bebrapa waktu sebelum sambaran petir berlangsung, effek ini terjadi pada ujung-ujung dari setiap objek yang terionisasi oleh pengaruh awan petir. Jika ionisasi oleh awan petir ini mengenai sebuah benda berbahan logam maka akan terjadi suara dengung karakteristik karena kenaikan medan listrik disekitarnya dengan efek pelepasan unit satuan listrik yang kecil atau bahkan bunga api yang bergerak ke atas.
Q : Bagaimana spekulasi mengenai fenomena petir sebelum penemuan teori petir oleh Franklin?
A : Pada abad ke-17, misalnya, pendapat masyarakat eropa pada umumnya berpikir bahwa fenomena ini disebabkan karena turunnya awan karena massa awan yang berat di atas awan yang lebih ringan atau awan dengan densitas rendah dibawah , penekanan udara di antara dua lapisan awan ini akan menghasilkan tekanan dan kenaikan termal/panas, sehingga muncul dilatan-kilatan petir.